Pages

Minggu, 30 September 2012

Tujuan, Manfaat dan Langkah-langkah Pembelajaran Quantum Reading

Menurut DePorter (1999) tujuan pembelajaran Quantum Reading adalah sebagai berikut:
  1. membantu pembelajar untuk melenjit potensi dirinya,
  2. membantu meningkat pemahaman bacaan,
  3. mengatasi dalam hambatan dalam membaca,
  4. menciptakan kondisi linkungan belajar yang kondusif dalam kegiatan membaca.
Hernowo (2003:57) mengemukakan manfaat pembelajaran membaca dengan menggunakan penerapan Quantum Reading,
  1. membantu para siswa memunculkan potensi membaca mereka secara menyenangkan,
  2. meningkatkan pengetahuan yang lebih luas,
  3. menyenangkan kepercayaan diri,
  4. membangun sikap positif dalam membaca.

DePorter (2000: 185) menjelaskan tentang lima langkah pembelajaran Quantum Reading sebagai berikut:

  1. Jadilah Pelajar yang Ingin Tahu
Quantum Reading berarti melontarkan pertanyaan. Sebelum memulai membaca, siswa membuat pertanyaan seputar tugas membaca tersebut, misalnya:
Ø      Tentang apa tugas ini ?
Ø      Manfaat apa yang ingin saya ambil ?
Ø      Bagaimana saya dapat menggunakan informasi ini ?
Ø      Dan sebagainya.
Dalam langkah ini, siswa diharapkan memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk meningkatkan minat terhadap bacaan yang mereka hadapi.

  1. Masuki Keadaan Konsentrasi yang Terpusat
Membaca cepat menuntut konsentrasi yang tinggi. Untuk mencapai konsentrasi yang tinggi, siswa dikondisikan sebaik mungkin keadaan mental, fisik, dan lingkungannya.
Gunawan (2003:32) mengemukakan bahwa manusia memiliki empat jenis gelombang otak, yaitu Beta, Alfa, Theta, dan Delta. Pengukuran gelombang otak ini didasarkan pada getaran yang ditimbulkan oleh otak manusia dalam satu detik. Manusia tidak mungkin bisa berada dalam dua gelombang otak yang berbeda dalam satu waktu. Masing-masing gelombang ini menjelaskan suatu kondisi operasi otak yang berbeda. Beta adalah keadaan awas dan aktif, Theta adalah keadaan hampir tidur atau bermimpi, Delta adalah kondisi tidur tanpa mimpi, dan Alfa adalah kondisi yang terjadi saat berada dalam keadaan yang rileks tetapi waspada, misalnya membaca, menulis, melihat, dan memikirkan jalan keluar dari suatu masalah.
Dari keempat gelombang otak tersebut, maka kondisi yang paling baik untuk belajar adalah kondisi Alfa. Kondisi Alfa digunakan untuk mencapai hasil pembelajaran yang maksimal. Untuk mencapai kondisi ini guru dapat membimbing siswa melalui teknik visualisasi sebagai berikut (pembelajaran ini dilaksanakan sambil memutar musik khusus pembelajaran):
  1. Duduk di kursi dengan santai. Tulang punggung tegak tapi nyaman dan tidak perlu memaksakan diri.
  2. Masing-masing telapak tangan diletakkan di atas pangkuan paha kiri dan kanan. Telapak kaki menempel ke lantai.
  3. Tutup mata secara perlahan dan katakan pada diri kalian, "Saya perintahkan semua anggota tubuh dan pikiran saya untuk benar-benar rileks dan masuk ke dalam keadaan Alfa."
  4. Tarik napas panjang secara perlahan-lahan (gunakan pernafasan perut). Setelah mencapai tarikan yang maksimal, tahan sebentar, lalu hembusan perlahan-lahan sambil berkata dalam hati, "Rileks." Lakukan ini sebanyak tiga kali.
  5. Sekarang pusatkan perhatian pada bagian atas kepala kalian. Rasakan sensasi yang terasa di sana. Lalu perintahkan agar kulit kepala kalian rileks. Lakukan ini sambil tersenyum. Kalian sekarang dapat merasakan bahwa kulit kepala kalian benar-benar rileks.
  6. Dari kepala, pindahkan perhatian kalian ke bagian wajah. Perintahkan dan niatkan agar seluruh otot wajah kalian juga rileks (lakukan ini dengan santai dan perhatian penuh).
  7. Dari wajah, lakukan hal yang sama terhadap otot leher dan pundak kalian. Rasakan bagian tubuh kalian ini melepaskan semua keteganggannya dan kini berada pada kondisi yang rileks.
  8. Dari leher dan pundak, teruskan ke otot dada dan perut.
  9. Lalu otot punggung bagian atas dan bawah.
  10. Teruskan ke lengan atas dan lengan bawah.
  11. Lalu ke otot pantat.
  12. Teruskan dengan otot paha atas bagian depan dan belakang.
  13. Lalu ke otot betis dan akhirnya ke telapak kaki.
  14. Setelah itu bayangkanlah kalian berada di suatu tempat yang benar-benar kalian sukai, tempat yang bila kalian berada di sana,
  15. Kalian akan merasa tenang, damai, dan bahagia^ Tempat ini bisa berupa tempat yang memang nyata ataupun hanya dalam imajinasi kalian.
  16. Setelah kalian menentukan tempat tersebut, kini lihatlah ke sekeliling kalian. Rasakan seolah-olah kalian benar-benar berada di sana. Kalian benar-benar melihat dengan kedua bola mata kalian (jangan melihat diri kalian di sana). Bila kalian memilih lokasi gunung, rasakan hawa sejuk yang bertiup. Nikmati indahnya pemandangan dari puncak gunung itu. Sebaiknya kalian hanya seorang diri yang berada di sana. Jangan "mengajak" orang lain.
  17. Setelah itu, putar mata ke atas dan ke bawah, buka mata kalian perlahan-lahan dan mulailah membaca.
Pada tahap awal memang diperlukan waktu dan latihan untuk bisa masuk dalam kondisi Alfa. Tetapi, bila siswa sering berlatih, dalam waktu singkat siswa telah berada dalam kondisi Alfa. Salah satu manfaat konsentrasi terpusat adalah mengembangkan sikap positif siswa mengenai belajar. Siswa merasa santai dan terpusat, tidak tertekan atau cemas. Dalam keadaan konsentrasi yang terpusat, belajar menjadi lebih cepat dan mudah. Akibatnya, para siswa memiliki sikap yang lebih positif terhadap sekolah dan keyakinan diri yang lebih besar dalam kemampuan belajar mereka. 

  1. Super Scan
Siswa dilatih untuk melakukan Super Scan dengan cara, lalui setiap halaman dari tugas membacanya. Lihat keseluruhan halaman sekaligus. Biarkan jari mereka "bermain ski" menurut halaman buku. Dengan gerakan bolak-balik, seperti pemain ski yang berslalom melalui turunan, bawa mata ke bawah halaman dengan cepat. Biarkan mata mengikuti jari, mencari apa pun yang menonjol judul-bab, tebal, gambar, grafik, pertanyaan di akhir bab.

  1. Membaca
Sekali lagi, masuki keadaan Alfa. Untuk meningkatkan kecepatan membaca, siswa membaca sedikit lebih cepat dari tingkat membaca nyaman. D kecepatan membaca mereka. Saat jari mendorong mata dengan menggunakan jari sebagai penuntun visual siswa dapat melipat gandakan melintasi halaman, siswa membaca lebih cepat dan efisien daripada sebelumnya. Jari tangan menjaga agar tidak kehilangan tempat dan tidak terjadi mengulang-ulang kata-kata yang sama.
Kebanyakan orang membaca kata satu per satu. Otak kiri menekankan fokus pada bagian-bagian. Tujuan utama Quantum Reader adalah membaca seluruh kelompok kata sekaligus dengan menggunakan otak kanan, bagian yang memahami keseluruhan. Saat menggunakan jari, lihatlah beberapa kata bersamaan, frase (ungkapan) mempunyai arti yang lebih besar daripada kata yang berdiri sendiri.

  1. Mengulang
Untuk merekatkan pembelajaran membaca, siswa ditugaskan untuk mengulang bacaan dengan cara mencatat ide pokok dari bacaan. Kemudian siswa didorong untuk menjelaskan apa yang mereka baca kepada siswa lain, atau berbicara kepada diri sendiri mengenai bacaan mereka

Konsep Dasar Quantum Reading

Istilah Quantum Reading berasal dari metode kuantum (quantum learning and teaching) di Super Camp, sebuah program percepatan berapa quantum learning yang ditawarkan learning form, yaitu sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan keterampilan akademis dan keterampilan pribadi. Metode Quantum diciptakan berdasarkan teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov) yang memanfaatkan sugesti dalam pembelajarannya. Penerappan Quantum reading merupakan suatu cara membaca cepat dengan pemahaman tinggi (DePorter, 2000 : 182 ) 

Menurat Hemowo (2003 : 13), Quantum reading yaitu cara cepat dan bermanfaat untuk merangsang munculnya potensi membaca. Membaca adalah salah satu bentuk interaksi dalam proses belajar. Penerapan Quantum reading menyajikan sebuah konsep tentang strategi pembelajaran membaca menjadi mudah dan cepat dengan pemahaman yang tinggi, dan jika pemahaman para siswa meningkat, mereka mendapat nilai lebih baik dan belajar lebih cepat Sekolah akan menjadi lebih mudah. Jika mereka sudah mengalami membaca dengan mudah dan sukses, mereka mungkin mulai lebih sering membaca, tidak hanya untuk sekolah, tetapi untuk hobi. Penerapan Quantum reading ini merupakan salah satu alternatif pembelajar membaca di kelas

Evaluasi Pembelajaran Membaca dengan Penerapan Quantum Reading

Menurut Wand Brown (1981:1) evaluasi adalah suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu. Hopkin dan Antes (2002:69) mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran diperlukan evaluasi untuk menguji tingkat keberhasilan tujuan pembelajaran. Evaluasi ini meliputi informasi tentang siswa, guru, program, dan proses belajar mengajar untuk mengetahui tingkat perubahan siswa dan ketepatan keputusan tentang gambaran siswa dan efektivitas program.
Evaluasi pembelajaran membaca dengan penerapan Quantum Reading ini meliputi pengukuran untuk menilai kecepatan membaca siswa dengan diberikan tes awal dan tes akhir. Untuk melakukan ini diperlukan stopwatch dan satu bagian bahan bacaan (DePorter, 2000:185).
      Dengan menggunakan stopwatch ini, siswa diberi waktu tepat satu menit untuk membaca tugas. Di akhir satu menit, katakan "berhenti" dan meminta siswa menandai sampai di mana mereka membaca. Lalu, begitu selesai membaca, siswa diberikan pertanyaan yang sudah disiapkan untuk mengukur pemahaman bacaan mereka. Kemudian siswa menghitung jumlah baris yang terbaca dan mengalihkan jumlah tersebut dengan jumlah rata-rata kata per baris. Hasilnya sama dengan kecepatan membaca mereka (DePorter, 2000:185).

Media Pembelajaran Quantum Reading


Untuk memudahkan dan mengefektifkan siswa pada saat proses pembelajaran membaca digunakan media pembelajaran sebagai alat bantu. Sadiman (Sahat,2003:32) membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
Media pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan perolehan siswa terhadap hasil belajar mereka serta untuk mengatasi kejenuhan dan verbalisme di kelas. Dengan menggunakan media pembelajaran semakin lengkap dan optimal penyajian bahan ajar kepada siswa, selain itu dalam batas-batas tertentu juga dapat menggantikan peran dan tugas guru, guru tidak hanya sebagai penyaji materi tetapi bisa beralih menjadi fasilitator belajar yang memberikan kemudahan bagi para siswa untuk belajar.
Pada pembelajaran Quantum Reading ini, media pembelajaran yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa adalah media visual, media cetak, media audio (berupa musik khusus untuk pembelajaran, dan stopwatch sebagai penentu kecepatan membaca dalam waktu satu menit dan lembar soal pilihan ganda untuk mengukur kemampuan memahami bacaan membaca.

FREE DOWNLOAD

  • Media Audio Visual
  • Tujuan, Manfaat dan Langkah-langkah Pembelajaran Q...
  • Konsep Dasar Quantum Reading
  • Evaluasi Pembelajaran Membaca dengan Penerapan Qua...
  • Media Pembelajaran Quantum Reading
  • Jenis dan Ragam Drama
  • Manfaat dan Pengembangan Audiolingual Drama
  • Metode Audiolingual Drama
  • Metode Contextual Teaching and Learning (CTL)
  • Metode Cooperative Sript
  • Kelebihan dan Kekurangan Metode Discovery
  • Langkah-langkah Pelaksanaan Metode Discovery
  • Metode Discovery
  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN METODE JIGSAW
  • LANGKAH-LANGKAH METODE JIGSAW
  • Lima Unsur Pembelajaran Cooperative Learning
  • METODE JIGSAW
  • Metode Quantum Writing
  • Langkah-langkah dan Kelebihan serta Kekurangan Met...
  • Metode Resitasi
  • MODEL PEMBELAJARAN
  • Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Group Invest...
  • LANGKAH-IANGKAH GROUP INVESTIGATION
  • PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
  • Quantum Teaching
  • Langkah Pembelajaran K-W-L
  • Tujuan dan Prosedur K-W-L (KNOW, WANT, LEARN)
  • Strategi K-W-L (KNOW, WANT, LEARN)
  • PENERAPAN TEKNIK ALFA PADA KOMPETENSI DASAR MENULI...
  • KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEKNIK ALFA
  • LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN TEKNIK ALFA
  • TEKNIK ALFA
  • PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW
  • TEKNIK DAN TUJUAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF
  • PEMBELAJARAN KOOPERATIF
  • LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN TEKNIK DISCUSSION START...
  • KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN TEKNIK DISCUSSION STARTER...
  • TEKNIK DISCUSSION STARTER STORY
  • Kekuatan dan Kelemahan Teknik SQ3R
  • Teknik Membaca SQ3R
  • LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN TEKNIK LNKUIRI
  • JENIS DAN TUJUAN PENGGUNAAN TEKNIK INKUIRI
  • TEKNIK PENGAJARAN INKUIRI
  • Teknik Tell Me What You See
  • Skripsi Bahasa Indonesia
  • Daftar Judul Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Terbaru
  • Free Download Skripsi Bahasa Indonesia
  • Skripsi Pendidikan Bahasa Indonesia
  •